Kamis, 10 Mei 2018

Temu

Saat itu sudah pukul 7 pagi, gadis itu masih saja ngulet di atas tempat tidurnya. Sudah hampir enam puluh menit seperti itu. Tidak merasa terganggu samasekali oleh suara percikan minyak goreng yang sebenarnya terdengar jelas di kamar—yang berbatasan langsung dengan dapur. Dengan posisi headset yang terpasang di kedua telinga, kabel melilit semrawut terhubung di telpon genggamnya yang tergeletak tepat di samping bantal. Layarnya menyala, tanda masuknya sebuah notifikasi pada telepon genggamnya. Ia malas untuk mengecek.
Ia memutuskan untuk kembali tidur setelah menegakkan shalat subuh, karena tubuhnya berkata demikian. Rasa pegal pada kedua kaki setelah menghadiri pesta pernikahan semalam yang membuatnya harus berdiri berjam-jam masih tersisa. Ia sudah memprediksikan demikian lalu berjaga-jaga dengan menggunakan sepatu yang hak nya tidak mencapai 5 senti, hanya sekitar tiga atau dua senti. Ternyata tetap saja, tetap terasa pegal
Malam itu, si gadis menghadiri pesta pernikahan yang mempelainya merupakan kedua teman SMA nya. Gadis yang tidak terlalu perduli dengan penampilan, malam itu terlihat lebih rapih dan anggun dengan tunik berwarna silver metalik, mengaplikasikan sedikit peralatan makeup di wajahnya. “Senatural mungkin jangan sampek medok”, gumamnya saat bersiap sebelum berangkat ke acara. Pikiran untuk berpenampilan beda tersebut atas dasar karena ia tahu akan bertemu dengan seseorang yang spesial di malam itu. Meskipun pada waktu yang bersamaan ia juga sadar, lelaki tersebut belum tentu akan memperhatikannya selama acara. Ia lebih sering terlihat cuek di momen seperti ini. Si gadis juga demikian. Bingung
“Sudah, tidak apa-apa”, pikirnya. “Dandan tampil beda gini juga untuk menghormati si mempelai toh”
Momen bertemu tidak sengaja seperti ini jarang sekali ia dapatkan, mungkin hanya sekali dua kali dalam tenggang waktu setahun. Ya, gadis itu dan seseorang tersebut memang sedikit waktu bertemu. Kehidupan kampus membuat keduanya terpisah kurang lebih 100 mil. Gadis itu tau, itu menyiksanya
“Hey yang penting sekarang dia disini!”
“Alhamdulillah dia terlihat sehat”


#tumblrthrowback

Tidak ada komentar:

Posting Komentar